Tubuh legam dihujam mentari
Tetap tersenyum meski terbungkuk
Melangkah tertatih tak pernah henti...
Menawar jasa tuk sepiring nasi
Beban menjadi kesempatanmu
Kain tetap terikat berisi harapan
Selembar duit tak mengapa
Terima kasih tetap terucap
Bagi mereka yang disayangi
Kulit kasar menjadi biasa
Bagi mereka yang kau cintai
Lelah-letih bukan alasan
Wahai Kau penawar jasa...
Disebut buruh tak kau hiraukan
Pasar batik menjadi saksi
Perjuanganmu menyentuh hati
Pandanglah Hidup adalah Anugerah
Meski di hiruk-pikuk suara insan
Kau tetap yang dicari...
aku berpesan... semoga kawan kita ini kelak menjadi manusia yang banyak memberi dengan ikhlas,... amin
BalasHapus